Probolinggo,kabareprobolinggo.com
--Memberikan sebuah kepuasan adalah suatu tujuan dari pengelola pada konsumen. Karena itu, berbagai cara untuk memperhankan seni budaya lokal atau memperkenalkan khas budaya nenek moyang yang sudah turun menurun pada wisatawan baik dari dalam negeri atau dari luar negeri.Seperti yang dilakukan Drs.Sholehuddin warga Jln KH.Sulthon Rt 03 Rw 06 Kelurahan Teriwung Kidul Kecamatan KademanganKota Probolinggo,
yang masih mempertahankan Batik Khas Kota Probolinggo dengan nama batik Khas Manggur .
Awalnya, lelaki parubaya ini menghadiri pameran batik khas Kota Probolinggo yang di selenggarakan Dinas Perijinan tahunnya 2009 di Musium Kota Probolinggo.
Dalam pameran tersebut, pria asal Kota Apel Malang ini menemukan batik khas lokal pada tahun 1930.
Dari pameran itulah Udin panggilan akrabnya mengembangkan warisan leluhur kota Probolinggo hingga sekarang.
Saat dikonfirmasi Kabare Probolinggo, dirinya selalu mengembangkan seni batik yang saat ini di geluti, tiap bulannya omset yang didapat dari penghasilan penjualan batik bisa sampai Rp 50 juta perbulan.
"Pendapatan ini masih dipotong untuk membayar gaji kami sebanyak 20 karyawan tiap bulannya. Kami sengaja memanfaatkan mengambil karyawan untuk pembuatan kain batik Manggur khusus warga kelurahan Teriwung Kidul saja," ujarnya.
Peminat batik khas Kota Probolinggo tidak hanya di minati orang lokal dan luar kota Probolinggo, tapi sampai Manca Negara seperti dari Japan dan Amerika.
Biasanya, promosi atau penjualan melalui Travel Tour wisata Gunung Bromo selain juga di Onlinekan. (MH)
